Sunday, April 28, 2013

Analisis terhadap orang yang tidak percaya diri pada namanya dalam facebook

Tugas tambahan dalam mata kuliah manajemen pemasaran yaitu untuk menganalisis teman facebook yang tidak menggunakan nama asli, tugas ini bersangkutan dalam pembahasan merek dagang. Dalam analisis yang saya lakukan diketahui bahwa masih banyak orang-orang yang tidak percaya diri menggunakan nama aslinya sehingga mengganti namanya tersebut dalam facebook, entah alasan apa yang membuat orang itu menggunakan nama lain dibandingkan dengan nama aslinya mungkin karena mereka tidak percaya atau merasa nama mereka jelek sehingga malu untuk di publikasikan. Dari 2.112 teman facebook saya (ajeng afiyani safitri) terdapat lebih dari 500 orang yang tidak menggunakan nama asli seperti teman SMA saya yang bernama Yulli Kusmiati diganti dengan nama Uwie Yully.

report pertemuan ke sembilan

Jakarta, 22 april 2013 Universitas Negeri Jakarta fakultas ilmu pendidikan program studi manajemen pendidikan matakuliah manajemen pemasaran merupakan pertemuan ke sembilan yang membahas tentang Distribusi, Franchising, dan Multi Level Marketing yang dipresentasikan oleh Risky Nuria Pardede, Leni Indriyani dan Yolla Fitriani serta dibimbing langsung oleh bapak Amril Muhammad, SE, M.pd. selaku dosen mata kuliah manajemen pemasaran.
Dalam pembahasan dapat diketahui pengertian serta aspek-aspek yang terdapat dalam distribusi, franchising, dan multi level marketing. yaitu:
Distribusi 
Distribusi merupakan kegiatan pemasaran yang berusaha untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan. Seseorang atau sebuah perusahaan distributor adalah perantara yang menyalurkan produk dari pabrik ke pengecer. Distribusi merupakan aspek yang penting dalam pemasaran karena tanpa adanya distribusi tidak akan ada yang menghantarkan atau menyalurkan sebuah produk kepada konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung karena peran distributor adalah untuk membantu pemasar agar lebih mudah memasarkan produknya kepada konsumen. Dalam menyalurkan sebuah produk kepada konsumen ada 2 macam cara yang digunakan yaitu, pertama distribusi langsung yaitu distribusi yang dapat dilakukan langsung dari produsen ke konsumen (selling trough mail, selling at the point production, selling door to door) dan yang kedua distribusi tidak langsung yaitu kegiatan distribusi menggunakan perantara dalam penjual produknya seperti agen. Sebuah perusahaan memerlukan distribusi dalam kegiatan pemasarannya agar penjualan menjadi efektif dan efisien.

Franchising
Merupakan strategi baru dalam pendistribusian dengan menggunakan sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir dimana perusahaan menggunakan nama dan produk atau jasa yang sama dengan manajemen dan kepemilikkannya diatur oleh pembeli hak waralaba berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan dalam kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran dapat dikatakan franchise jika sebuah perusahaan memiliki tradename, trade/ service mark, patent, trade secret, dan know-how. Terdapat dua jenis franchising yaitu dalam negeri (indomart, alfamart) dan luar negeri (Mcdonald, seven eleven).
Sebuah perusahan franchise yang menambahkan produk baru maka harus membayar royalti kepada pihak manajemen.
Multi Level Marketing (MLM)
Multi level marketing (MLM) juga merupakan strategi baru dalam distribusi suatu produk. MLM adalah pemasaran yang banyak jenjang karena merupakan sistem penjualan berkelompok melalui keanggotaan yang membentuk tim pemasaran secara bertingkat sehingga lebih mengutamakan kebersamaan dalam pencapai tujuan perusahaan. Perusahaan yang menerapkan sistem MLM akan memberikan bonus atau komisi jika anggotanya berhasil mencapai target atau lebih dan dapat mengajak orang lain untuk bergabung dalam perusahannya dengan demikian anggota MLM harus mempunyai motivasi yang tinggi jika ingin mendapatkan komisi atau bonus. 
Sebuah peruahaan menerapkan sistem MLM dengan berbagai alasan, diataranya yaitu pembiayaan overhead dalam MLM rendah karena tidak memerlukan biaya untuk periklanan untuk menarik konsumen.

Friday, April 19, 2013

Report Merek Dagang & Konsep Nilai Manajemen Pemasaran Jasa


Merek Dagang & Konsep Nilai Manajemen Pemasaran Jasa
Universitas Negeri Jakarta, 15 April 2013 merupakan pertemuan ke-8 mata kuliah manajemen pemasaran. Pada pertemuan kali ini kelompok 6 yaitu Wisnu Dwi Putra, Herry Irawan, Panji Nalibrata, dan Dicky Ramadhan akan memperesentasikan tentang "merek dagang & konsep nilai dalam manajemen pemasaran jasa".Presentasi dipimpin langsung oleh bapak Dr. Amril Muhammad, S.E, M,pd. selaku dosen mata kuliah manajemen pemasaran jasa program studi manajemen pendidikan fakultas ilmu pendidikan.
Dari presentasi yang telah dipaparkan oleh kelompok 6 dapat diketahui bahwa merek dagang merupakan nama, simbol, atau tanda pengenal suatu produk atau jasa sebuah perusahaan untuk memasarkan barang atau jasanya kepada konsumen. Sesuai dengan fungsinya merek dagang sangat diperlukan agar suatu produk atau jasa mempunyai identitas untuk membedakannya dengan produk atau jasa lainnya (pesaing). Fungsi-fungsi merek dagang adalah sebagai berikut:
  • Tanda Pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi orang lain atau badan hukum lainnya.
  • Sebagai alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup dengan menyebutkan mereknya.
  • Sebagai jaminan atas mutu barangnya.
  • Menunjukkan asal barang/jasa dihasilkan.
Sebuah merek dagang produk atau jasa dalam pemasaran dan penjualan yang efektif sangatlah penting. Pemasaran dan penjualan produk atau jasa akan berjalan relatif lebih lancar jika merek dagang  menarik bagi para konsumen. Agar mendapatkan merek dagang yang menarik kita harus mengetahui konsep serta ekuitas merek dagang itu sendiri. Ekuitas merek dagang (brand equity) berkaitan dengan perspektif konsumen mengenai masalah psikologis dan prilaku konsumen yang diukur dengan Kesadaran merek (brand awareness), kesan kualitas (perceived quality), asosiaso merek (brand assosiation),dan loyalitas merek (brand loyality). Selain itu kita juga harus menerapkan strategi-strategi dalam menentukan sebuah merek dagang. Menurut Freddy Rangkuty ada lima pilihan dalam penentuan strategi merek, yaitu:
1.    Merek Baru (New Brand)
Dilakukan ketika perusahaan tidak memiliki satupun merek yang sesuai dengan produk yang akan dihasilkan atau apabila citra merek tersebut tidak membantu untuk produk tersebut.
2.    Perluasan Lini (Line Extention)
Perluasan lini terjadi ketika perusahaan memperkenalkan unit produk tambahan dalam kategori produk yang sama dengan merek yang sama, biasanya dengan tampilan baru.
3.    Perluasan Merek (Brand Extention)
Perluasan merek terjadi ketika perusahaan memutuskan untuk menggunakan merek yang sudah ada pada produknya dalam kategori baru. Strategi perluasan merek memberikan sejumlah keuntungan, karena merek tersebut pada umumnya lebih cepat dihargai (karena sudah dikenal sebelumnya), sehingga kehadirannya dapat cepat diterima oleh konsumen.
4.    Multi Merek (Multi Brand Strategy)
Terjadi ketika perusahaan memperkenalkan berbagai merek tambahan dalam kategori produk yang sama. Tujuannya adalah untuk mencoba membentuk kesan, kenampakan (feature) serta daya tarik lain kepada konsumen sehingga lebih banyak pilihan. Dapat juga terjadi akibat warisan beberapa merek dari perusahaan lain yang telah diakuisisi oleh perusahaan.
5.    Merek Bersama (Co-brand)
Co-branding terjadi apabila dua merek atau lebih digabung dalam satu penawaran. Tujuan co-branding adalah agar merek yang satu dapat memperkuat merek yang lain, sehingga dapat menarik minat para konsumen. Apabila co-branding dilakukan dalam bentuk kemasan bersama, maka setiap merek tersebut memiliki harapan dapat menjangkau konsumen baru dengan mengaitkannya dengan merek lain.
                 Setelah menerapkan strategi-strategi diatas diharapkan merek dagang akan mempunyai karakteristik agar fungsi merek berjalan sesuai dengan fungsinya. Karakteristik merek dagang yaitu: mudah diingat, mempunyai keunikan sehingga menarik, harus menggambarkan kualitas produk atau jasa, fleksibel sehingga sebuah produk atau jasa dapat dengan mudah dan cepat menyesuaikan diri, dan terdaftar sehingga mendapatkan perlindungan hukum yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2001.


 TUGAS: Membuat merek dagang berdasarkan nama


Sesuai dengan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah manajemen pemasaran Dr. Amril Muhmamad, SE, M.pd. pada pembahasan merek dagang yaitu untuk membuat merek dagang menggunakan nama sendiri agar dapat lebih memahami pokok bahasan.
Saat ini saya akan mencoba untuk menganalisis nama saya sebagai merek dagang untuk menentukan produk apa yang akan saya produksi. Saya bernama Adjeng Afiyani Safitri yang berarti anak yang sehat dan suci, tetapi saya tidak akan menggunakan arti nama tersebut untuk menentukan produk yang akan saya produksi. Nama saya mengingatkan saya kepada sosok wanita bernama Raden Ajeng Kartini, beliau adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia karena jasanya dalam mengangkat derajat wanita Indonesia. Raden Ajeng Kartini merupakan wanita asli Indonesia yang selalu berpakaian khas Indonesia karna itu saya akan membuat produk pakaian khas Indonesia seperi batik, batik, . Dengan demikian merek yang akan saya pakai adalah “Ajeng’s” .
Ajeng’s  menjual berbagai jenis pakaian khas Indonesia terutama batik dan kebaya khusus wanita. Adjeng’s dapat menjadi alternative bagi turis mancanegara untuk membeli pakaian produk adjeng’s sebagai oleh-oleh khas Indonesia.

Sunday, April 14, 2013

tugas tambahan (pengembangan bisnis jasa pendidikan)


Pengembangan bisnis jasa pendidikan
Bisnis jasa pendidikan yang akan saya kembangan sesuai dengan tugas sebelumnya yaitu membuat bisnis jasa pendidikan. Saya membuat bisnis jasa pendidikan yang bergelut dalam hal kecantikan seoarang wanita. Sekolah kecantikan ini saya beri nama “Belleza School”.
Dalam pengembangan bisnis jasa pendidikan belleza Shool saya mengacu pada 8 tahap proses pengembangan produk yang telah dijelaskan dalam report manajemen pemasaran “penciptaan dan mengembangan produk. Ke-8 tahap tersebut akan saya kaitkan dengan pengembangan bisnis jasa pendidikan Belleza shool. 8 tahap tersebut yaitu: (1) Penciptaan ide; ide yang diciptakan yaitu membuat sekolah kecantikan yang diberi nama belleza school, ide ini terlintas karena melihat kebutuhan konsumen yang ingin terlihat cantik dan ilmuan yang menciptakan alat-alat atau produk-produk kecantikan. Untuk mengoptimalkannya diperlukan sebuah sekolah untuk membantu, membimbing dan mengarahkan mereka (konsumen) yang ingin tampil cantik. (2) penyaringan ide; ide-ide yang bermunculan untuk mencapai tujuan Belleza school sangat banyak untuk itu diperlukan penyaringan ide agar mendapatkan ide yang paling menarik untuk dikembangkan sehingga tujuan dapat tercapai dengan efektif. Dari sekian banyak ide menurut saya ide yang paling menarik yaitu selain mengajarkan bagaimana mempercantik kepribadian (sikap, tutur kata, dsb) Belleza School juga menjual produk kecantikan untuk mempercantik fisik (3) pengembangan dan pengujian konsep; konsep produk belleza adalah produk kecantikan (bedak, alas bedak, pembersih muka, lipstik, eyeshadow, blashon, dan lain sebagainya) produk kecantika ini sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan yang diinginkan konsumen, (4) pengembangan strategi pemasaran; strategi-strategi belleza school untuk memperkenalkan produknya yaitu dengan promosi, membagikan atau menyebarkan brosur-brosur dan menjadi sponsor acara kecantikan seperti acara asian next model, miss Indonesia. (5) analisis usaha; mengenai penjualan, biaya produksi, laba harus berkaitan dengan tujuan belleza yang akan dicapai yaitu untuk mempercanti wani97ta luar dalam. (6) pengembangan produk; bentuk fisik belleza school yaitu produk kecantikan. (7) Marketing testing; membuka semacam rumah cantik belleza untuk mengenalkan produk langsung kepada konsumen dalam rumah cantik belleza terdapat orang-orang yang memang ahli dalam hal kecantikan untuk mendengarkan keluhan konsumen tentang kecantikan sehingga dapat membantu konsumen dengan produk yang dimiliki oleh belleza dan memberitahu kepada konsumen tentang produk-produk yang dikembangkan oleh belleza. (8) komersialisasi, belleza mesanan bahan dari perlengkapan produksi, memulai produksi, membangun persediaan, mengirim produk kedaerah distribusi, pelatihan tenaga penjualan, memperkenalkan produk baru ke pasar, dan periklanan yang diarahkan kepada calon konsumen. 
Dengan melakukan tahapan-tahapan pengembangan produk diatas diharapkan eksistensi “Belleza School” akan terus bertahan bahkan meningkat dan dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.

Report pertemuan ke-7


Penciptaan dan pengembangan produk jasa
            Pada pertemuan ke-7 mata kuliah manajemen pemasaran membahas tentang “Penciptaan dan Pengembangan Produk Jasa”. Pembahasan ini dipaparkan oleh kelompok 5 yaitu Yayuk F, Septia L, Fahmi B, dan dipimpin oleh bapak Dr. Amril Muhammad, S.E. M.Pd selaku dosen mata kuliah manajemen pemasaran Universitas Negeri Jakarta.
Agar dapat lebih memahami pembahasan tentang “penciptaan dan pengembangan produk” kita harus mengetahui terlebih dahulu dari pengertian produk itu sendiri. Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan . Segala sesuatu yang termasuk ke dalamnya adalah barang berwujud, jasa, events, tempat, organisasi, ide atau pun kombinasi antara hal-hal yang baru saja disebutkan.
Tujuan pembahasan penciptaan dan pengembangan produk jasa yaitu agar kita dapat menciptakan dan mengembangkan suatu produk. Suatu produk diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pasar, setelah kebutuhan pasar terpenuhi perlu diadakannya pengembangan produk yang telah kita ciptakan agar produk tersebut tetap dapat eksis dan dapat bersaing dengan pesaing yang menjual produk yang mempunyai manfaat dan tujuan yang sama.
Dalam penciptaan dan pengembangan produk baru tidak terlepas dari Product Planning. Product planning (Perencanaan produk) adalah proses yang berkelanjutan untuk mengidentifikasi dan mengartikulasikan kebutuhan pasar yang mendefinisikan produk set fitur. Produk perencanaan berfungsi sebagai dasar untuk keputusan tentang harga, distribusi dan promosi. Dengan demikian dengan product palnning subuah produk baru dipandang sebagai suatu pemecahan masalah bagi konsumen, karena jika konsumen membeli suatu produk maka konsumen akan merasakan manfaat dari produk yang dibelinya dan merasakan  kepuasan atas manfaat produk tersebut, sehingga konsumen percaya bahwa produk yang dibelinya dapat memenuhi kebutuhannya dan akan membeli produk tersebut secara terus menerus.

Terdapat 8 tahap dalam mengembangan produk, yaitu:
1.      Penciptaan ide, penciptaan ide harus jelas dalam mendefinisikan tujuan dari pengembangan produk itu sendiri dan harus jelas apakah akan memodifikasi produk lama atau membuat keluaran baru, atau meniru pesaing. dalam penciptaan ide bisa berasal dari konsumen, pesaing, karyawan dan ilmuan
2.      Penyaringan ide, bertujuan untuk menyaring ide-ide buruk atau ide-ide baik yang jumlahnya banyak sehingga butuh penyeleksian ketat agar ide yang dikembangkan dapat efektif dalam pencapaian tujuan.
3.      Pengembangan dan pengujian konsep, dari penyaringan ide akan mendapatkan ide yang menarik maka akan dijadikan konsep produk yang bisa diuji, apakan konsep produk tersebut sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan yang diinginkan konsumen. 
4.      Pengembangan strategi pemasaran, upaya perancangan pemasaran untuk memperkenalkan produknya kepada pasar dengan strategi-strategi yang diperlukan.
5.      Analisis usaha, Dalam hal ini yang diperlukan adalah hal-hal yang berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, diataranya dalam hal penjualan, biaya produksi, laba, dan lain sebagainya.
6.      Pengembangan produk, setelah konsep produk sudah matang dan sudah melewati analisis bisnis maka konsep produk tersebut dirubah menjadi bentuk fisik.
7.      Marketing testing atau pengujian pasar,  merupakan tahapan yang tidak kalah penting untuk memperkenalkan produk kepada konsumen secara langsung. Dengan demikian, produsen akan langsung mengetahui bagaimana tanggapan konsumen terhadap produk yang diperkenalkan. Selain itu produsen juga akan lebih memahami sejauh produk tersebut bisa dipasarkan.
8.      Komersialisasi, merupakan tahapan terakhir dalam proses pengembangan produk, yaitu keputusan untuk memasarkan suatu produk yang menetapkan beberapa hal dalam prosesnya yaitu pemesanan bahan dari perlengkapan produksi, memulai produksi, membangun persediaan, mengirim produk kedaerah distribusi, pelatihan tenaga penjualan, memperkenalkan produk baru ke pasar, dan periklanan yang diarahkan kepada calon konsumen.