Sunday, March 31, 2013


Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah kumpulan variable atau kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan pada target pasar atau pasar sasaran. Variable-variable tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan untuk mendapatkan kombinasi bauran pemasaran. Sebuah konsep marketing mix secara sederhana dapat diibaratkan seperti sebuah kue yang terdiri dari tepung, telur, dan gula. Bila kita ingin menambahkan rasa manis maka tinggal menambahkan rasa gula. Demikian pula dengan strategi bauran pemasaran atau marketing mix bila produsen ingin menaikkan citra merek kedalam benak konsumen langkah yang dapat dilakukan adalah meningkatkan promosi. Bauran pemasaran yang efektif menjadi basis strategi perusahaan dalam pelaksanaan program pemasarannya.
Penetapan strategi bauran pemasaran pada dasarnya dilakukan setelah perusahaan melakukan kegiatan segmentasi, penentuan pasar sasaran dan positioning. Penetapan strategi bauran pemasaran harus disesuaikan dengan pasar sasarannya. Misal perusahaan melancarkan produk baru pada segmen pasar menengah keatas maka sebaikknya perusahaan mengembangkan produk khusus dengan harga tinggi, pendistribusian terbatas, dan dipromosikan melalui media eksklusif.
http://ebizconsultants.files.wordpress.com/2013/02/marketing-mix.jpg
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk bauran pemasaran :
Dari sudut pandang penjual :
  1. Tempat yang strategis (place),
  2. Produk yang bermutu (product),
  3. Harga yang kompetitif (price), dan
  4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
  1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
  2. Biaya konsumen (cost to the customer),
  3. Kenyamanan (convenience), dan
  4. Komunikasi (comunication).
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Karena itu dalam pembauran pemasaran terdapat 4 komponen yang saling mempengaruhi. sehingga semuanya penting sebagai satu kesatuan stategi. Strategi bauran pemasaran ini merupakan bagian dari strategi pemasaran, dan berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan unsur-unsur atau variable-variable pemasaran yang dapat dikendalikan pimpinan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan. ke-empat komponen tersebut yaitu:
1.      Product (produk)
Produk merupakan salah satu unsur yang penting dalam marketing mix karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya . Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen sehingga memberikan kepuasan terhadap konsumen.
2.      Price (harga)
Harga merupakan komponen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan dan merupakan kompenen bauran pemasaran yang paling fleksibel. Karena harga dapat diubah dengan cepat, beda halnya dengan produk dan distribusi.
3.      Place (distribusi)
Komponen lain dalam marketing mix adalah place atau disebut juga saluran distribusi. Sebagian besar produsen tidak langsung menjual produknya kekonsumen. Mereka menggunakan perantara. Melalui kegiatan distribusi akan terjalin ikatan antara supplier, perantara, dan pelanggan karena distribusi merupakan bagian dari proses pertukaran dalam pemasaran dan melibatkan perpindahan secara fisik atas barang dan jasa dari produsen kekonsumen serta melibatkan perantara yang memiliki peran penting.
4.      Promotion (promosi)
Promosi melibatkan komunikasi informasi untuk membantu orang menemukan produk, dan membantu pemasar menemukan pelanggannya. Promosi juga dilakukan untuk menciptakan positioning dan  citra produk. Keunggulan dari kegiatan promosi adalah: 1) menciptakan citra merek. 2) mengokunikasikan keunggulan produk dan jasa. 3) menciptakan perhatian atas produk baru. 4) menjaga kepopuleran produk dan jasa. 5) menciptakan kesetiaan konsumen.  

Secara ringkas antara variables yang dimaksudkan bagi setiap komponen ialah
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa bauran pemasaran sangat diperlukan pada sebuah perusahaan karena merupakan strategi  yang dijalankan perusahaan,  yang berkaitan dengan penentuan, bagaimana perusahaan  menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya.



Sunday, March 24, 2013

POSITIONING


POSITIONING
Setelah memutuskan segmen pasar mana yang akan dimasuki, perusahaan harus memutuskan positioning apa yang hendak ditempatkan dalam segmen tersebut. Karena dalam postioning mencakup perancangan dan penawaran citra agar target pasar mengetahui dan menganggap penting posisi perusahaan dimata pesaing. Namun, positioning yang baik harus mencerminkan bagaimana cara target pasar mendefisikan nilai dan melakukan pemiliah produk jasa yang bersaing. Jadi, bila positioning bicara mengenai bagaimana pemasar membedakan jasanya dengan pesaing, sementara segmentasi bicara mengenai bagaimana pemasar memilah pasar.
Langkah-langkah dalam positioning
Menurut Kotler, setidaknya ada tiga langkah dalam melakukan positioning, yaitu:
1.      Mengenali keunggulan-keunggulan yang mungkin dapat ditampilkan dalam hubungan dengan pesaing.
2.      Memilih keunggulan-keunggulan yang paling kuat atau menonjol.
3.      Menyampaikan keunggulan itu secara efektif kepada target pasar.
Tidak semua keunggulan merupakan indikator yang bisa ditampilkan ke pasar, tetapi harus diseleksi. Menurut Kotker, sebuah keunggulan yang patut ditampilkan harus memenuhi kriteria: Penting, berbeda, superior, dapat dikomunikasikan, pelopor, harga terjangkau, menguntungkan.
 Beberapa kesalahan positioning yang sedapat mungkin Hrus dihindari menurut Kotler, yaitu:
·         Underpositioning, di mana si konsumen tidak mengenali kekhususan produk atau merek atau atribut yang dikomunikasikan.
·         Overpositioning, di mana konsumen mempunyai gambaran yang terlalu sempit mengenai suatu atribut.
·         Confused positioning, di mana konsumen tidak merasa pasti dengan citra suatu produk karena terlalu banyak janji yang diberikan atau positioning yang terlalu sering berubah.
·         Doubtful positioning, konsumen merasa ragu dengan janji produk tersebut, seperti kemampuan produk, harga dan manfaat.
Melakukan positioning jasa melalui perubahan struktural
Produk barang dan jasa mempunyai perbedaan dalam hal wujud, yaitu berwujud (tangible)  dan tidak berwujud (intangible). Apabila dalam produk barang isinya adalah “bahan baku”, sedangkan dalam produk jasa isinya adalah “proses”. Dua hal ini dapat memiliki implikasi terhadap strategi pemasaran (segmentasi, targeting, dan positioning) yang akan diterapkan pada kedua jenis produk ini.
Positioning memang ditujukan langsung pada konsumen di mana komunikasi berperan besar dalam menancapkan citra produk kedalam benak konsumen. Namun sebenarnya positioning tidak hanya sekedar iklan ataupun promosi. Positioning juga dapat dibentuk melalui penentuan harga, distribusi, dan produk atau proses jasa itu sendiri.
Tingkatan positioning terhadap suatu perusahaan: Tingkatan industry, Tingkatan organisasi, Tingkatan sektor produk, Tingkatan produk atau jasa individu. Karakteristik Proses pada tingkatan organisasi. Proses secara operasional dan teknis meliputi beberapa konsep:
1.      Setiap proses menyediakan cara untuk memecah proses-proses tersebut menjadi beberapa langkah yang logis dan sistematis untuk mempermudah pengendalian dan analisisnya.
2.      Adanya akomodasi dari berbagai variable proses di mana hasilnya akan berbeda mengingat dampak dari penilaian, kesempatan, atau pilihan dari sebuah urutan proses.
3.      Setiap sistem memasukkan konsep penyimpangan atau standar toleransi.
Kompleksitas dan keanekaragaman
Kompleksitas adalah cara membangun proses melalui langkah-langkah dan susunan. Jadi, sebuah proses menjadi rumit bila terdapat banyak susunan dan langkah yang harus diikuti.Keragaman adalah kebebasan atau kemampuan untuk memilih keanekaragaman melalui langkah-langkah dan susunan proses. Proses dapat pula menjadi sedikit berbeda jika banyak penyimpangan atau cara yang berbeda dalam menerapkan proses tersebut. Berbagai produk jasa dapat menjadi proses yang sangat kompleks dan atau sedikit beragam.
Mengubah proses
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengubah proses jasa.
1.      Mengurangi keragaman
Mengarahkan pada penyeragaman, menggeser strategi positioning yang berorientasi volume pada skala ekonomis.
2.      Menambah keragaman
Mengarahkan pada kustomisasi dan fleksibilitas dari jasa yang ditawarkan, dengan lebih spesifik menargetkan ceruk pasar yang lebih kecil. Cara ini banyak bergantung pada besarnya kapasitas produksi namun menekankan pada margin laba yang lebih besar.
3.      Mengurangi kompleksitas
Strategi yang digunakan lebih pada spesialisasi, di mana setiap langkah yang diterapkan didapat dari sistem yang ada dan sumber daya yang difokuskan pada penawaran jasa yang lebih sempit.
4.      Menambah kompleksitas
Strategi yang digunakan lebih ditujukan untuk menembus pasar dengan menambah jasa atau layanan atau memperluas jasa yang sudah ada.
Implikasi dari perubahan sistem jasa
Bila dalam setiap jasa digambarkan dalam posisi relatifnya berdasarkan analisis structural, maka dapat diilustrasikan sebagai berikut:


 









                                                                                                                     
Jasa rumah sakit mempunyai kompleksitas yang tinggi namun tidak terlalu tinggi keragamannya. Pada jasa rumah sakit sering kali ditemukan struktur rumah sakit yang memang banyak dan rumit, namun setiap kegiatan madis yang dilakukan tidak terlalu banyak variasi karena harus sesuai prosedur dan etika kedokteran. Berbeda dengan jasa diagnostic saja, tidak terlalu tinggi kompleksitasnya dan tidak terlalu tinggi keragamannya. Hampir sama dengan jasa rumah sakit dalam hal tingginya keragaman, namun karena hanya melayani dibidang diagnosis, maka tidak terlalu rumit strukturnya.
Gambar diatas menggambarkan bagaimana posisi rumah sakit dibenak konsumen khususnya tentang standar pelayanan yang diberikan. Dalam gambar tersebut tergambar jelas tentang kompleksitas yang tinggi jasa rumah sakit dan standar pelayanan diagnosis yang diberikan oleh dokter atau perawat.

Sunday, March 10, 2013

Segmentasi Pasar 

Segmentasi pasar merupakan pemilahan pasar dari yang bersifat heterogen menjadi homogen, bertujuan untuk memfokuskan target pasar yang ingin dicapai sebuah perusahaan. Dengan segmentasi sebuah perusahaan akan lebih mudah menentukan produk apa yang akan diproduksi untuk dikonsumsi oleh konsumen. Sebelum memilah (segmentasi) harus diadakan survey keadaan pasar untuk dianalisis dan kemudian segmentasi dibentuk. Untuk mencapai target pasar dan mengoptimalkan segmentasi yang telah dibentuk perlu diadakan pendekatan segmentasi pasar. Pendekatan segmentasi pasar antara lain adalah:

1. Pendekatan geografi yaitu pendekatan pengelompokkan pasar berdasarkan wilayah, ukuran kota dan pendapatannya.
2. Pendekatan Demografi yaitu pengelompokannya berdasarkan usia, jenis kelamin, siklus hidup keluarga, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, dan suku.
3. Pendekatan psikografi yaitu pengelompokkan berdasarkan kepribadian, gaya hidup, dan kelas ekonomi.
4. Pendekatan prilaku yaitu pengelompokkan berdasarkan peristiwa, manfaat, status pemakai, tingkat pemakaian, tahap kesiapan, dan sikap terhadap produk.

Dengan melakukan pendekatan-pendekatan tersebut segmentasi akan efektif karena produk yang akan dipasarkan dapat diukur, dijangkau, dibedakan, besar jumlahnya serta dapat diambil tindakan selanjutnya sesuai dengan pendekatannya.

Agar lebih memahami apa yang dimaksud dengan segmentasi pasar, saya akan mengambil contoh sebuah perusahaan yang akan memproduksi kebutuhan hidup manusia. kebutuhan hidup manusia sangat banyak dikelompokan menjadi kebutuhan primer dan sekunder., pada kebutuhan primer manusia membutuhkan sandang, pangan dan papan. Semua kebutuhan tersebut tidak dapat diproduksi pada satu perusahaan saja untuk itu diperlukan segmentasi pasar. 

Sebagai contoh,  toko sepatu Bocorocco telah memilah pasar heterogen menjadi homogen. Karena toko ini menjual kebutuhan manusia yang lebih terfokus pada salah satu kebutuhan papan manusia yaitu sepatu.
130309_sepatu bocorocco.jpg 
BISNIS.COM, JAKARTA--Bocorocco menargetkan membuka 10 gerai baru di tahun 2013, menyusul respons positif produk sepatu merek Italia tersebut di dalam negeri.

CEO  Asia Pasific Bocorocco Harsono Wong mengatakan saat ini Bocorocco memiliki 23 gerai di Indonesia.

"Kami akan tambah 10 gerai lagi tahun ini," kata Harsono saat perayaan 1 tahun merek tersebut di Indoinesia yang dilakukan di toko Bocorocco yang ada Gandaria City hari ini, Sabtu (9/3/2013).

Setelah merambah pasar Jakarta, Bocorocco akan membuka gerai di Bandung, Bali, Surabaya dan Makassar, Medan.

Saat ini ada 23 gerai Bocorocco yaitu butik di Gandaria City dan Kota Kasablanka.

Lainnya ada di dalam department store Seibu, Sogo, Metro. Debenhams.

"Konsumen memberikan respons positip," kata  Harsono.(Linda T.Silitonga/yop).

Berdasarkan artikel diatas, toko sepatu Bocorocco sudah malakukan pendekatan-pendekatan segmentasi pasar. Karena sepatu yang dijual termaksud kategori sepatu import tentu saja akan mempengaruhi harga yang lebih mahal dibanding dengan produk lokal untuk itu Bocorocco hanya akan membuka gerai di wilayah yang luas dan berpenghasilan tinggi (pendekatan geografi), desain sepatu yang diproduksi merupakan sepatu untuk wanita-wanita remaja (pendekatan demografi), wanita-wanita yang mempunyai gaya hidup glamor dan kelas atas tentu akan membeli merek sepatu ini karena desaim sepatu diproduksi sesuai dengan keinginannya (pendekatan psikografi), karena pendapat respon positif dari konsumen atas produk yang dijual Bocorocco bisa membuka gerai untuk memperluas jaringan penjualannya (pendekatan prilaku).



Hal-hal apa saja yang menyebabkan segmentasi tidak efektif?
Ø  Segmentasi merupakan pemilahan dari yang bersifat heterogen menjadi homogen agar menjadi lebih terfokus dan efektif. Tetapi segmentasi menjadi tidak efektif apabila pemilahan yang dilakukan tidak tepat atau tidak sesuai dengan tujuan utama sebuah perusahaan. Perusahaan terlalu berambisi untuk menarik keuntungan sebesar-besarnya sehingga akan menjual apapun jika ada kesempatan atau peluang. Dengan demikian perusahaan tersebut tidak akan memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan sebuah segmentasi. Faktor-faktor tersebut yaitu:
a.    Dapat Diukur (Measurability), yaitu informasi mengenai sifat-sifat pembeli yang mencakup ukuran, daya beli dan segmen yang dapat diukur.
b.    Dapat dijangkau (Accessibility), yaitu segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
c.    Besarnya cakupan (Substantiality), yaitu tingkat keluasan segmen pasar dan menjanjikan keuntungan bila dilayani. Suatu segmen sebaiknya merupakan kelompok yang homogen dengan jumlah yang cukup besar, sehingga cukup bernilai jika dilayani dengan program pemasaran yang disesuaikan.
d.    Dapat dilaksanakan, yaitu program yang efektif dapat dirancang untuk menarik dan melayani segmen tersebut.
     


Beleza School
Setelah diadakan proses segmentasi yaitu mensurvey dan menganalisis maka terbentuklah bisnis jasa pendidikan yang diberi nama “ Beleza School”. Sekolah yang berfokus pada sekolah kecantikan ini dibentuk berdasarkan survey yang menyatakan masih banyak wanita-wanita yang kurang percaya diri terhadap penampilannya, setelah dianalisis ternyata itu diakibatkan karena kurangnya pemahaman para wanita bagaimana cara untuk mengeksplor kecantikannya yang sudah ia punya sejak lahir oleh sebab itu banyak minat para wanita yang ingin mempelajari ilmu tentang bagamaina mempercantik diri mereka, karena pada saat ini terlihat cantik merupakan hal yang sangat penting. Untuk mencapai target tersebut Beleza School melakukan pendekatan-pendekatan segmentasi pasar.
Pendekatan-pendekatan yang dilakukan Beleza school yaitu:
1.    Pendekatan Geografi, pendekatan ini berdasarkan wilayah, luas kota dan perngasilannya oleh karna itu sekolah ini hanya didirikan di wilayah-wilayah yang besar dan pendapatan perkapita daerahnya tinggi karena sekolah ini untuk masyarakat menengah keatas.
2.    Pendekatan Demografi, pendekatan yang berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan. Sekolah kecantikan khusus wanita ini menerima murid pada usia remaja-dewasa. Diharapkan setelah mengikuti sekolah ini murid-murid mendapatkan pekerjaan yang berkaitan dengan kecantikan.
3.    Pedekatan Psikografi yaitu pendekatan yang berdasarkan gaya hidup dan kelas sosial. Sekolah beleza tentu diperuntukkan untuk mereka yang kehidupannya glamour yang dimiliki oleh masyarakat kelas menengah keatas.
4.    Pendekatan Prilaku, pendekatan berdasarkan respon masyarakat. Beleza tentu akan mendapat respon positif karena wanita Indonesia pada saat ini sudah modern yang peduli akan kecantikan.





Sunday, March 03, 2013

Menganalisis Lingkungan Pemasaran


Jakarta 3 maret 2013
Menganalisis Lingkungan Pemasaran
Kebutuhan dan keinginan para konsumen terus berubah. Jika ingin berhasil maka para pemasar perlu bersungguh-sungguh berupaya untuk menentukan kebutuhan konsumen mereka sekarang dengan cara menganalisis lingkungan pemasaran. Dengan menganalisis lingkungan pemasaran kita dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman apa saja yang ada pada pemasaran, dengan demikan dapat dengan mudah untuk menentukan strategi apa yang akan digunakan.
Analisis lingkungan pemasaran terdiri dari analisis lingkungan mikro dan lingkungan makro. lingkungan mikro terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar, sedangkan lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan yang mempengaruhi semua pelaku dalam lingkungan mikro perusahaan.
Lingkungan mikro
Tujuan utama setiap perusahaan adalah melayani dan memuaskan konsumen dalam memenuhi setiap kebutuhannya. Jika konsumen merasa puas tentu saja akan membawa keuntungan bagi perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut  perusahaan menghubungi jumlah pemasok bahan mentah dan perantara pasar untuk menjangkau para pelanggan sasarannya. Mata rantai pemasok, perusahaan, pemasaran/para perantara; para pelanggan itu merupakan inti sistem pemasaran suatu perusahaan. Keberhasilan perusahaan akan dipengaruhi oleh dua kelompok tambahan yaitu: sejumlah pesaing dan kelompok masyarakat. Manajemen perusahaan harus mengamati dan merencanakan segala sesuatu yang berkenaan dengan para pelaku itu.
a.       Perusahaan
Didalam membuat rencana pemasaran, manajemen pemasaran perusahaan harus memperhitungkan kelompok-kelompok lain dalam perusahaan seperti manajemen puncak, keuangan, riset dan pengembangan, pembelian, produksi, dan bagian akuntansi.
Manajemen puncak di Perusahaan terdiri dari presiden, eksekutif pelaksana dan dewan komisaris. Manajemen puncak ini menetapkan misi, sasaran, strategi umum dan kebijakan perusahaan. Manajer pemasaran harus membuat keputusan dalam konteks keputusan yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak tadi. Lebih lanjut, usulan pemasaran mereka harus disahkan lebih dulu oleh manajemen puncak sebelum dilaksanakan. Eksekutif bidang keuangan berurusan dengan penyediaan dana guna melaksanakan rencana pemasaran, pengalokasian dana yang efisien bagi produk, merek dan kegiatan pemasaran yang berbeda-beda; besarnya laba yang akan diperoleh, dan tingkat risiko dalam ramalan penjualan dan rencana pemasaran. Dalam bidang peneilitian dan pengembangan memusatkan perhatiannya pada penelitian dan pengembangan produk baru yang menguntungkan. bidang pembelian selalu memikirkan bagaimana memperoleh persediaan bahan baku. sedangkan bagian produksi bertanggung jawab untuk mencapai kapasitas berproduksi yang cukup dan personalia untuk memenuhi target produksi. Akuntan harus menghitung pendapatan dan biaya yang dikeluarkan untuk membantu pemasaran mengetahui seberapa jauh pemasaran mampu mencapai sasarannya, dalam memperoleh laba.
b.      Pemasok (suplier)
Para pemasok adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. Perkembangan dalam lingkungan pemasok ini bisa sangat mempengaruhi pemasaran dimana manajer pemasaran perlu mengawasi harga-harga bahan baku karena kenaikan bahan baku bisa mempengaruhi harga jual dari produk yang akhirnya akan mengurangi pemasaran yang dimiliki oleh perusahaan.
c.       Perantara Pemasaran (Marketing Intermediaries)
Para perantara pemasaran adalah perusahaan-perusahaan yang membantu perusahaan itu dalam promosi, penjualan dan distribusi barang-barangnya kepada para pembeli terakhir.

d.       Konsumen (Custumer)
Konsumen adalah objek utama yang harus selalu diperhatikan, keberhasilan meningkatkan jumlah barang yang dijual ditentukan oleh konsumen. Hubungan baik dengan konsumen menciptakan pasar sasaran yang membeli produk yang dihasilkan. Konsumen dapat memperlancar dan menghambat kemampuan perusahaan untuk mencapai sasarannya.

e.       Para pesaing (Competitors)
Jarang sekali suatu organisasi hanya sendirian dalam usahanya melayani sekelompok pasar pelanggan. Usahanya untuk membangun sistem yang efisien guna melayani pasar itu disaingi oleh usaha serupa dari pihak lain. Sistem pemasaran perusahaan dikelilingi dan dipengaruhi oleh sekelompok pesaing. Para pesaing ini perlu diidentifikasi, dimonitor, dan dikalahkan untuk memperoleh dan mempertahankan kesetiaan pelanggan kepada perusahaan yang bersangkutan.

f.       Masyarakat umum (Public)
Masyarakat umum dapat memperlancar dan menghambat kemampuan organisasi untuk mencapai sasarannya. Hubungan dengan masyarakat umum perlu dipahami sebagai pelaksana kegiatan pemasaran yang luas. Masyarakat umum menjadi sangat penting bagi perusahaan karena masyarakat umum akan memberikan dampak kemampuan organisasi perusahaan dalam mencapai sasarannya. Sebuah organisasi bukan hanya harus memperhatikan para pesaingnya dalam upaya memuaskan pasar sasarannya, tetapi juga memperhatikan sejumlah besar lapisan masyarakat umum yang menaruh perhatian. Apakah mereka itu menerima metode-metode perusahaan tersebut dalam menjalankan usahanya atau tidak. Karena kegiatan organisasi mempengaruhi minat kelompok lain, kelompok-kelompok tersebut menjadi masyarakat umum yang amat penting bagi oganisasi.

Lingkungan makro
Lingkungan makro yaitu kekuatan masyarakat yg lebih luas yg mempengaruhi seluruh lingkungan mikro pemasaran perusahaan yang mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap pemasaran terdiri atas terdiri semua pihak dan kekuatan yang mempengaruhi operasi dan prestasi perusahaan. Perusahaan harus memulai pencariannya atas peluang dan kemungkinan ancaman. Lingkungan makro perusahaan terdiri dari enam kekuatan utama: demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik, dan budaya.
a.       Demografi
Lingkungan yang paling berpengaruh dalam lingkungan pemasaran makro adalah lingkungan demografi karena orang lah yang membanruk pasar. perkembangan domografi dari waktu kewatu terus mengalami meningkatan hal ini dapat merupakan suatu peluang atapun ancaman bagi perusahaan karena pertumbuhan penduduk yang terus meningkat akan berdampak juga pada permintaan kebutuhan yang akan meningkat pula.
b.      Ekonomi
Lingkungan ekonomi mepengaruhi daya beli dan pola pembelanjaan konsumen. Daya beli total tergantung pada pendapatan, harga, tabungan, dan kredit pada waktu yang bersangkutan. Pemasar harus mengetahui kecenderungan utama dalam pendapatan, dan harus selalu sadar akan adanya pola pembelanjaan konsumrn yang terus berubah.
c.       Lingkungan Teknologi
Terdiri dari kekuatan-kekuatan yg mempengaruhi teknologi baru, yang menciptakan produk baru dan peluang-peluang pasar yang baru. Pemasar harus memperhatikan kecenderungan-kecenderungan teknologi berikutnya, antara lain : cepatnya laju perubahan teknologi, peluang-peluang yang tak terbatas, tingginya anggaran litbang, meningkatnya peraturan
d.      Politik
Lingkungan ini terdiri dari undang-undang, instansi pemerintah, dan kelompok penekan yg mempengaruhi dan membatasi organisasi dan pribadi dalam masyarakat.
Kecenderungan politik utama yg mempengaruhi manajemen pemasaran adalah : undang-undang yg mengatur perusahaan, perubahan pelaksaan undang-undang, pertumbuhan kelompok pembela kepentingan publik
e.       Lingkungan  Budaya
Lingkungan budaya (cultural) terdiri dari lembaga-lembaga dan kekuatan lain yg mempengaruhi nilai dasar, persepsi, preferensi, dan perilaku masyarakat.
Perusahaan-perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang dapat mengenali dan bereaksi secara menguntungkan terhadap kebutuhan-kebutuhan dan kecenderungan-kecenderungan yang belum terpenuhi dalam lingkungannya.
Bahkan dalam perekonomian yang pertumbuhannya lambat, sejumlah individu dan perusahaan mampu menciptakan solusi-solusi baru terhadap kebutuhan yang belum terpenuhi.
Dari penjelasan diatas jelas terdapat perbedaan antara lingkungan mikro dan lingkungan makro dalam mempengaruhi pemasaran yaitu lingkungan mikro merupakan pekerjaan manajemen pemasaran membangun hubungan konsumen dengan membuat nilai dan kepuasan. Sedangkan lingkungan makro, merupakan gabungan dari lingkungan-lingkungan kecil, sehingga memiliki cakupan yang lebih luas. Pertumbuhan penduduk, merupakan salah satu lingkungan makro.